Staycation 2025: Tren Liburan Santai yang Jadi Gaya Hidup Baru di Indonesia

Staycation 2025: Tren Liburan Santai yang Jadi Gaya Hidup Baru di Indonesia

Staycation 2025: Tren Liburan Santai yang Jadi Gaya Hidup Baru di Indonesia

Pendahuluan

Beberapa tahun terakhir, tren liburan masyarakat Indonesia mulai bergeser. Jika sebelumnya banyak orang mengejar destinasi jauh dan penuh aktivitas, kini semakin banyak yang memilih beristirahat di kota sendiri atau kota terdekat. Fenomena ini dikenal sebagai Staycation 2025, dan sedang booming di kalangan pekerja muda dan keluarga urban.

Staycation dianggap solusi ideal bagi mereka yang ingin rehat tanpa stres perjalanan panjang, biaya besar, atau kerepotan logistik. Cukup memesan hotel atau vila di dalam kota, menikmati fasilitas, lalu pulang dengan tubuh dan pikiran segar kembali.

Artikel ini akan membahas fenomena Staycation 2025 secara mendalam: kenapa jadi tren, bagaimana dampaknya ke industri pariwisata, tips staycation hemat, hingga pengaruhnya terhadap kesehatan mental.


◆ Kenapa Staycation 2025 Jadi Tren

Tren Staycation 2025 muncul karena perubahan gaya hidup pasca pandemi. Banyak orang sadar bahwa tujuan liburan bukan sekadar menjelajah tempat baru, tapi juga mengistirahatkan tubuh dan pikiran dari tekanan kerja harian.

Selain itu, biaya hidup yang naik membuat masyarakat lebih selektif dalam mengatur keuangan. Liburan jauh membutuhkan transportasi, konsumsi, dan waktu cuti lebih banyak. Sementara staycation bisa dilakukan di akhir pekan dengan biaya lebih ringan.

Perkembangan teknologi juga mendukung tren ini. Aplikasi hotel dan travel kini menawarkan promo besar untuk pemesanan lokal. Banyak hotel bintang empat dan lima yang memberi paket khusus “weekend escape” dengan harga terjangkau, memudahkan siapa pun menikmati kemewahan tanpa keluar kota.


◆ Dampak Ekonomi ke Industri Pariwisata

Staycation 2025 memberi napas baru bagi industri pariwisata lokal, terutama hotel dan restoran di kota besar. Saat kunjungan wisatawan asing menurun, tamu lokal jadi penyelamat okupansi hotel.

Banyak hotel menyesuaikan diri dengan menawarkan pengalaman baru: kamar bertema unik, fasilitas spa dan wellness, hingga kolaborasi dengan chef terkenal untuk menghadirkan kuliner eksklusif. Semua ini dirancang untuk membuat tamu merasa “liburan total” tanpa meninggalkan kota.

Selain hotel, bisnis pendukung seperti restoran, pusat perbelanjaan, tempat hiburan, hingga layanan transportasi online juga ikut diuntungkan. Roda ekonomi lokal berputar meski tanpa wisata jarak jauh.


◆ Manfaat Staycation bagi Kesehatan Mental

Manfaat paling menonjol dari Staycation 2025 adalah pemulihan kesehatan mental. Dengan mengurangi waktu perjalanan dan stres logistik, orang bisa langsung fokus bersantai begitu tiba di tempat menginap.

Banyak pekerja yang merasa lebih segar setelah staycation singkat, bahkan hanya satu malam. Mereka bisa menikmati tidur nyenyak, makan enak, berenang, atau sekadar rebahan sambil menonton film favorit tanpa gangguan pekerjaan.

Selain itu, staycation juga membantu memperkuat hubungan keluarga. Waktu berkualitas tanpa gangguan rutinitas membuat anggota keluarga lebih dekat dan bahagia. Hal sederhana ini seringkali lebih berarti dibanding perjalanan panjang yang melelahkan.


◆ Cara Staycation Hemat tapi Maksimal

◆ Pilih tanggal low season: Hindari libur panjang agar harga hotel lebih murah dan tempat tidak ramai.

◆ Manfaatkan promo aplikasi hotel: Banyak platform memberikan diskon besar untuk pemesanan menit terakhir (last-minute deals).

◆ Bawa makanan ringan sendiri: Hemat biaya restoran dan bisa tetap ngemil favorit di kamar.

◆ Fokus pada fasilitas hotel: Pilih hotel dengan kolam renang, spa, atau rooftop lounge agar tidak perlu keluar dan tetap merasa liburan.

Dengan cara ini, kamu bisa menikmati Staycation 2025 yang menyenangkan tanpa menguras tabungan.


◆ Tren Staycation di Kalangan Anak Muda

Menariknya, Staycation 2025 tidak hanya diminati keluarga, tapi juga anak muda single atau pasangan muda. Banyak yang memanfaatkannya untuk “me time”, mengisi ulang energi, atau sekadar membuat konten media sosial yang estetik.

Hotel-hotel instagramable dengan interior unik menjadi incaran utama. Banyak anak muda yang memilih hotel boutique kecil daripada hotel besar karena memberi pengalaman yang lebih personal dan eksklusif.

Beberapa juga menggabungkan staycation dengan remote working, atau yang dikenal sebagai “workcation”. Mereka bekerja di pagi hari dan bersantai sore hingga malam, menciptakan keseimbangan antara produktivitas dan relaksasi.


◆ Tantangan di Balik Tren Staycation

Meski menguntungkan, Staycation 2025 juga menimbulkan tantangan bagi industri pariwisata. Salah satunya adalah persaingan ketat antar hotel dalam satu kota yang memicu perang harga.

Selain itu, durasi menginap yang pendek membuat pendapatan per tamu lebih rendah dibanding wisatawan luar kota. Hotel harus terus berinovasi menciptakan pengalaman unik agar tamu lokal mau datang kembali.

Dari sisi wisatawan, tantangannya adalah disiplin untuk benar-benar beristirahat. Banyak orang tergoda membawa pekerjaan ke hotel, sehingga tujuan staycation untuk relaksasi malah tidak tercapai.


◆ Kesimpulan

Staycation 2025 membuktikan bahwa liburan tidak harus jauh dan mahal. Dengan waktu singkat dan biaya terjangkau, siapa pun bisa menikmati istirahat total dari rutinitas harian. Tren ini bukan hanya membantu kesehatan mental masyarakat, tapi juga menghidupkan kembali industri pariwisata lokal.

Jika dijaga kualitas layanannya, staycation bisa menjadi masa depan pariwisata perkotaan di Indonesia: praktis, nyaman, dan menyegarkan. Staycation 2025 bukan sekadar tren sementara, tapi gaya hidup baru generasi urban Indonesia.


Referensi

  1. Tourism in Indonesia, Wikipedia

  2. Hospitality industry, Wikipedia